Selasa, 29 April 2008

Budaya Latah ... Uuuuh enggak banget !!


Latah nggak jadi monopoli nenek - nenek. Di dunia ini
semua bisa latah. Liat deh para artis yang sekarang lagi latah, rame - rame pada mencalonkan diri jadi pemimpin. Sebelumnya rame - rame mencalonkan diri menjadi anggota dewan. Nggak cuma laki - laki, yang perempuan pun ikut meramaikan bursa pemilihan calon anggota dewan. Bahkan para dai pun ikut meramaikan bursa tersebut. Padahal sih kinerjanya bisa di bilang nggak ketauan hasilnya. Mewakili rakyat juga enggak, ada juga mewakili rakyat terkecil kali ya ... Keluarganya ! Ah....

Ada lagi yang latah di bidang yang lain. Goyang dangdut. Awalnya Inul memperkenalkan lekuk tubuhnya dengan gaya ngebornya. Ga jelas apa maksudnya, lalu mewabahlah goyang - goyang yang lain. Goyang gergajinya Dewi Persik, goyang patah - patahnya Anisa Bahar dan yang lain. Semuanya mengumbar aurat dan goyang syahwat. Muncul goyangan lainnya yang nggak kalah heboh. Mengekor kesuksesan Inul. Sayangnya hal itu sangat disukai...

Kayanya budaya latah memang gampang mewabah di Indonesia. Kalau yang satu sukses yang lain lalu berbondong - bondong melakukan hal yang sama. Kaya nggak punya pendirian aja dan bisa di bilang nggak kreatif.

Sekarang latah untuk menduduki jabatan pimpinan daerah. Ketika seorang artis berhasil mendapat dukungan terbanyak dalam pemilihan kepala daerah dan menang, para artis yang lain mengekor kesuksesan tersebut. Berbekal popularitas, bergabung dengan partai besar dan kemudian coba menggalang dukungan ! Saya tidak bisa memahami pola pikir yang demikian. Tanpa mempertimbangkan beban yang harus disandang dan tanggung jawab berat yang harus di pertanggung jawabkan kelak.
Latah yang ini kayanya agak parah bila tidak di pertimbangkan dengan matang, karena menyangkut hidup orang banyak. Menjadi pemimpin bukannya mudah, bukan hanya sekedar bisa atau mampu, tapi harus punya misi dan visi yang jelas, kemampuan managerial yang menunjang, HATI NURANI dan KEBERANIAN melakukan perubahan. Kalau tidak jelas, akan sama saja hasilnya. Akhirnya rakyat kecil lagi yang menjadi korban.

Mengikuti jejak sukses saudara kita tidak dilarang, asal benar, jelas tujuannya dan bermanfaat. Kalau sekedar ikut - ikutan dan pengen cepet ngetop atau sekedar cari popularitas, duh mendingan nggak usah deh. Hasilnya nanti kaya Inul, Dewi Persik yang terus di cekal dimana - mana. Atau para anggota dewan yang terhormat, berakhir di penjara KPK. Nggak enak kan ? Moga - moga aja para kepala daerah pilihan kita yang berasal dari kalangan artis mampu membuktikan kemampuannya mengemban amanah. Moga - moga mereka nggak lupa bahwa tempat mereka sekarang bukan panggung sandiwara tempat mereka berlakon. Berlagak berpihak pada rakyat tapi kenyataannya justru merugikan rakyat.

Udahlah .... daripada latah, mendingan mikirin berbuat sesuatu yang bermanfaat buat orang banyak. Tanpa tujuan mencari sensasi, popularitas, dan kekayaan yang nggak berkah.




Rindu seorang Pemimpin yang Amanah...

Abu Bakar melangkahkan kakinya menuju mimbar Rasulullah saw dengan perasaan malu dan takut. Ketika sampai ke tangga yang berikutnya, ia terdiam sembari gemetar hingga tidak mampu untuk bergerak. Karena ia tidak mampu mengijinkan dirinya untuk naik ke tempat Rasulullah saw.


Ia menghapuskan air mata yang bercucuran dengan tangannya, kemudian menghadap ke arah para hadirin yang berdesak - desakan. Pada saat itu ia telah di bebani dengan tanggung jawab sebagai Khalifah.

Lalu Abu Bakar berkata : " Wahai Saudara - Saudara, aku telah di beri tanggung jawab untuk memimpin kalian dan aku bukanlah orang yang terbaik dari kalian. Jika aku berlaku benar maka bantulah aku. Dan jika aku berlaku salah, maka tolong luruskan aku. Sesungguhnya orang yang lemah menjadi kuat di hadapanku sampai aku dapat mengembalikan haknya kepadanya. Dan orang yang kuat menjadi lemah di hadapanku sampai aku ambil hak orang lain darinya. Taatilah perintahku yang tidak menyalahi perintah ALLAH dan RASUL Nya. Dan Jika aku berbuat maksiat, maka jangan sampai kalian mentaatiku. "

Seorang Abu Bakar yang pada saat pelantikannya justru mengucapkan Innalillahi wa inaillahi rojiun, mengganggap bahwa jabatan yang di embankan di pundaknya adalah sebuah amanah berat. Beliau demikian takut tak mampu mempertanggung jawabkan amanah tersebut kepada sang PEMILIK.

Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana setiap orang berlomba - lomba mencalonkan dirinya menjadi pemimpin. Tidak hanya laki - laki bahkan seorang perempuan pun mendambakan posisi sebagai pemimpin. Bahkan sekarang artispun berlomba - lomba mencalonkan diri dan merasa pantas serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Menjadi bupati, walikota sampai presiden. Bahkan lingkup kecil di perusahaan orang berlomba - lomba mendapatkan jabatan strategis. Tanpa memperhatikan beban yang harus di pikul, sepertinya hanya melihat fasilitas yang di janjikan, nama besar, di hormati dan masuk kedalam kalangan high class.

Apalagi bila sang calon pemimpin adalah orang yang punya nama dan sudah menjadi publik figur. Tinggal menggalang masa untuk mendapat dukungan. Duuuuh ... bukankah tanggung jawab menjadi seorang pemimpin sangatlah berat ? Bahkan orang sekaliber Abu Bakar yang langsung berada di bawah bimbingan Rasulullahpun gentar ketika di daulat menjadi Khalifah ! Rasulullah saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, " Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika di beri karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika di tugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan di tolong mengatasinya. " (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi nggak salah kalau sekarang banyak pemimpin yang mengalami banyak kesulitan dalam mengelola kepemimpinannya, bagaimana Allah mau menolongnya kalau mendapatkan nya saja dengan cara yang tidak disukai Allah.

Kalau membaca riwayat kepemimpinan para sahabat, duuuuuh.... rasanya rindu punya pemimpin seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab atau Umar bin Abdul Aziz. Pemimpin yang amanah, sayang pada rakyatnya dan sangat dekat dengan ALLAH.

Ingatkah bagaimana seorang Khalifah bernama Umar Ibn Khathab tidak tidur di malam hari hanya untuk memastikan rakyatnya tidak ada yang kelaparan dan kedinginan? Beliau rela berkeliling untuk memastikan semua rakyatnya baik - baik saja. Tidak canggung sedikitpun memanggul gandum untuk keluarga miskin yang kelaparan, bahkan memasakan gandumnya untuk anak - anak yang lapar. Bersedia membantu seorang nenek memerah susu kambingnya. Dan tidak juga merasa rendah ketika beliau beristirahat di bawah sebuah pohon kurma.

Sungguh kerinduan yang tiada tara ketika mengingat itu semua. Adakah pemimpin zuhud seperti beliau ? Tanpa baju kebesaran, tanpa singgasana, tanpa kemewahan apapun, namun sungguh semua ketiadaan itu tak mengurangi kemuliaan di mata rakyatnya terutama di mata ALLAH. Lihat para pemimpin sekarang ! Dengan fasilitas yang serba mewah, berdalih memikirkan nasib rakyatnya. Bagaimana mungkin memikirkan rakyat di hotel mewah, makan makanan mahal, dengan fasilitas yang serba mahal pula. Ironis !

Seorang Ahmadinejad, pemimpin negara Iran. Tampil layaknya Umar di zaman ini. Berani, zuhud, wara' dan saleh. Berkantor di apartemen sederhana, mengendarai mobil pribadi yang sudah tua, dan tak pernah lupa membawa bekal makan siang yang di buat oleh sang istri. Namun komitmennya terhadap negara dan rakyatnya demikian kuat. Tak gentar di ancam oleh siapapun, karena Ia yakin ALLAH akan menolongnya. Subhanallah...

Umar bin Abdul Aziz, mematikan lentera yang menyala di kantornya ketika di datangi oleh sang anak, hanya karena sang anak tidak mendatanginya sehubungan dengan urusan dinas. Minyak yang di pakai untuk menyalakan api lentera itu di biayai oleh negara. Adakah pemimpin sekarang yang melakukan hal seperti ini ?

Siapapun yang menjadi pemimpin, ingatlah bahwa ketika mereka di sumpah sesungguhnya mereka tidak hanya sekedar bersumpah di hadapan manusia, namun juga di hadapan ALLAH sang pemilik Kekuasaan. ALLAH yang akan menagih janji mereka bila tidak di penuhi. Sayangnya banyak dari para calon pemimpin itu yang mungkin tidak mengingat hal tersebut. Mengumbar janji pada saat kampanye hanya sekedar menggalang dukungan, namun lalai ketika melaksanakannya. Padahal tidak satupun kepemimpinan yang tidak dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.

Bangga bila berhasil di pilih menjadi pemimpin, namun sebenarnya ia lupa bahwa pada saat itu pula seonggok beban yang amat berat sedang di bebankan di pundaknya. Bila ia mampu mengembannya dengan baik amanah itu, surga lah tempat ia kembali, namun bila tak mampu mengembannya dan membuat rakyatnya semakin sengsara, ALLAH akan membalas semua itu dengan pantas. Mulailah berpikir jauh kedepan sebelum mengajukan diri menjadi pemimpin. Siapkah kita mendapat azab ALLAH bila tak mampu mengemban amanah berat itu ? Allahu'alam bi shawab ...

Minggu, 13 April 2008

Orang Miskin Dilarang Sakit !!


Orang miskin dilarang sakit ! Karena sakit itu mahal !!
Duuuuuuh hati ini seperti di iris - iris ketika mendengar celoteh dan ungkapan itu.
Bagaimana tidak ....
Sekalipun aku berkeras mengatakan hal itu tidak benar, namun kenyataannya itu lah yang banyak terjadi saat ini ! Itulah kenyataan yang ada di lapangan ...

Kenapa ? Kenapa mereka yang tidak punya uang tidak di layani ?
Kenapa jumlah uang mempengaruhi pelayanan ? Kenapa ? Kenapa ?

Dapatkah kita bayangkan bila berada di pihak mereka ?
Dapatkah kita rasakan bila kita adalah mereka ?
Bagaimana bila hal serupa menimpa keluarga kita ?
Tidak di layani, harus mengurus administrasi yang begitu ruwet, bertele - tele, dan harus 'nrimo' di rawat seadanya. Ternyata uang sudah menjadi segalanya.

Bukan mereka yang ingin sakit ! Mereka juga ingin selalu sehat ...
Tapi kenapa mereka tidak di perlakukan dengan semestinya ?
Seringkali mereka yang tidak mampu membayar harus mau menelan pil kekecewaan ketika di tolak dari Rumah Sakit karena alasan administrasi dan keuangan.
Masya ALLAH sepenting itu kah proses administrasi hingga mengabaikan nyawa manusia ?

Suatu ketika seorang Ibu Hamil datang ke sebuah rumah sakit mewah diantar oleh seorang laki - laki yang mengaku hanya sekedar menolongnya karena si Ibu adalah korban tabrak lari. Kedua nya di tolak hanya karena biaya dan ketidak jelasan status. Sementara si Ibu sudah dalam keadaan gawat karena kandungannya sudah harus segera di tolong. Darah mengalir deras dari bagian selangkangannya, suatu pertanda tidak bagus bila tidak segera di tolong. Untungnya seseorang berbaik hati menyelesaikan semuanya sehingga ibu dan anaknya dapat segera tertolong.

Banyak kasus lain yang sama, dengan berat hati harus mau kembali dan menelan kepahitan di tolak. Mereka tidak punya cukup uang untuk membayar dokter dan menebus obat. Kasihan sekali mereka ...

Lebih kasihan lagi mereka yang sebenarnya mampu berbuat banyak namun tidak melakukan apapun untuk saudara - saudaranya.
Mereka yang di beri kemampuan untuk menolong sesamanya tetapi tidak tergerak untuk melakukannya
Mereka yang di sumpah untuk melakukan yang terbaik menyelamatkan nyawa manusia, tapi mengabaikan isi sumpah itu demi rupiah yang tidak di bawa mati !

Sudah matikah hati kita ?
Tidak ada lagi kah rasa iba melihat penderitaan mereka ?
Ketika seorang yang papa harus menjalani operasi dengan biaya yang tidak sedikit, mereka memilih untuk tetap tinggal di rumah, sampai ada orang yang iba melihatnya dan mencari donasi untuk operasi tsb. Komponen terbesar dari sebuah operasi adalah biaya dokter dan obat ! Bila para dokter mau mengikhlaskan bagiannya untuk membantu mereka dan meresepkan obat - obat generik yang sama mutu dan khasiatnya, pastilah mereka dapat tertolong. Lebih banyak yang bisa tertolong.

Sekalipun saya tau, masih banyak dokter - dokter mulia yang tak mau di bayar, bahkan mereka yang mengeluarkan biaya untuk para pasiennya. Sayangnya jumlah mereka tidak banyak.

Kenapa rupiah melenakan kita ?
Kenapa rupiah mampu membutakan mata hati kita ?
Kenapa kita di kuasai nya ?

Ya ALLAH, inilah Sumpahku,

Sumpah Dokter Indonesia

Demi Allah, saya bersumpah bahwa :

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan ber­moral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerja­an saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbang an keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan ke­dokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan memper­taruhkan kehormatan diri saya.

Ya ALLAH, sumpah ini sekarang hanya sekedar sebuah ritual belaka. Yang memang harus di ucapkan demi sebuah atribut keduniawian. Tapi dalam melaksanakan tugas, seringkali di lupakan dan di abaikan.

Seringkali orang enggan pergi memeriksakan diri ke dokter ketika sakit, hanya karena dokter yang tidak ramah, ongkos yang mahal, dan semua keengganan lain. Kenapa ? Kenapa dokter selalu identik dengan ongkos dan obat yang mahal ? Duuuuh ... padahal tidak semestinya begitu...

Boleh saja Ibu Menteri menolak ungkapan ORANG MISKIN DILARANG SAKIT dengan menginstruksikan setiap rumah sakit agar menerima pasien dari kalangan miskin. Namun kenyataannya Ibu menteri sepertinya harus lebih sering SIDAK !

Bahkan ada beberapa komentar ... kalo mau murah ke puskesmas jangan ke dokter atau rumah sakit. Semakin menegaskan bahwa mereka yang tidak punya uang tidak boleh sakit !





Jumat, 11 April 2008

Maaaam, Manda kangeeeen ....

mom_hug.jpg

Satu Rindu

Hujan kau ingatkan
Tentang satu rindu
Di masa yang lalu

Saat mimpi masih indah bersamamu

Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan
kau ibu Oh Ibu

Allah Ijinkanlah aku bahagiakan dia
Meski dia tlah jauh

Biarkanlah aku berarti untuk dirinya
Oh Ibu

Lagu ini bikin manda kangeeeeeeeeeeen banget sama Mama

Mam, Manda sayaaaaaaang banget sama Mama…

Manda selalu ingin kembali ke masa kecil

Manda selalu rindu bisa bobo di sampingmu

Di peluk, di cium sambil mama bisikan kata – kata ajaib

Yang selalu bisa bikin manda selalu bersemangat … I Love U manda …

Seketika itu juga aku pasti akan langsung memeluk mu dan menciummu

Mama…

Manda kangen

Kalau ada satu keinginan yang selalu ingin manda wujudkan

Itu adalah menghabiskan waktu berhari – hari dengan mu

Menggantikan waktu yang dulu terlewati tanpamu

Menggantikan keinginanku untuk dapat melewati waktu

Dengan bermain bersamamu

Mama …

Doakan manda selalu ya

Manda tau tanpa manda minta, hal itu pasti mama lakukan

Karena aku adalah anak mama satu – satunya

Doakan manda sehat selalu

Agar mampu berbuat sesuatu yang dapat memberikan kebanggaan untukmu

Doakan manda agar selalu dekat denganNYA

Agar manda mampu menjadi anak solehah

Yang kelak di ijinkan olehNYA memohonkan ampunan untukmu dan Papa

Dan seperti cita – cita Papa …

Kelak kita kembali di kumpulkan bersama di Syurga NYA

Terima kasih ya Ma …

Telah membuat hidupku jadi lebih berarti

Telah menempaku menjadi gadis yang kuat

Juga untuk semua yang ku dapat sepanjang hidupku

Keceriaan

Kebahagiaan

Kebanggaan

Kenyamanan

Dan semua yang coba mama curahkan untuk membahagiakanku

Sekalipun satu hal yang selalu ku benci saat itu …

Aku selalu hanya punya sedikit waktu untuk berdekatan denganmu

Manda selalu iri dengan teman – teman yang mamanya tinggal di rumah

Tapi akhirnya manda tau

Mama adalah SUPER MOM

Di antara kesibukanmu, mama tak pernah lupa seluruh jadwal lesku

Mama tak pernah sekalipun terlambat menjemputku pulang sekolah

Dan selalu ada cerita pengantar tidur untuk manda kecil yang nakal…

Mama juga dengan segala usaha menyediakan waktu untuk melihat penampilanku

Di pentas drama sekolah

Guru private untuk math dan Biology ku

Dosenku yang handal untuk patologi dan ginekologi

Juga super chef untuk semua masakan kesukaanku

Yang selalu hafal semua lagu favoriteku

Yang selalu tau kapan aku sedang bĂȘte…

Lalu mendengarkan curhatku dan membuatku menjadi nyaman kembali

Maafin manda ya Mam..

Kalau manda kecil sering nakal dan selalu mencari perhatianmu

Semua ku lakukan karena rasa kehilanganku

Untuk bisa selalu bersamamu

Manda janji..

Insya ALLAH manda akan berikan yang terbaik untuk hidup ini

Agar dapat memberikan kebanggaan untukmu dan Papa

Agar Mama bisa dengan bangga mengatakan …. Dia anakku ….

Bantu manda dengan doa mama yang sangat mustajabah itu ya …

I LOVE YOU Mam….

With every single beat of my heart !

heartred.jpg

February 13, 2008

Rabu, 09 April 2008

... aku menangis ...

06 : 14 pm

... aku sedang asyik membaca lagi e-mail2 lamaku, ketika sebuah judul memancing perhatianku.
Judul yang pernah ku baca dan membuatku menangis. " Mandikan aku Bunda ... "
Kisah tentang seorang anak dari orang tua yang sangat sibuk.

Huuuuh ... hal yang sama pernah ku rasakan. Alhamdulillah sekalipun dengan situasi yang hampir sama, nasibku masih jauh lebih baik. Bahkan bisa di bilang sangat jauuuuh lebih baik. Karena mama, papa ku tidak pernah seharian penuh meninggalkanku. Dan aku masih punya nenek dan aki yang sangat sayang pada ku. Dan setiap kali pulang ke rumah, sepenat apapun beliau berdua selalu menyempatkan diri untuk tetap bermain dengan manda kecil yang rindu pada keduanya. Sebagai pengganti waktu yang terlewatkan.

Situasi seperti itu sekarang banyak terjadi di tengah - tengah kita.
Ayah yang sibuk dan ibu yang tak kalah sibuknya, tak menyisakan waktu untuk anak - anaknya.
Mereka mempercayakan pengasuhan dan pengawasan anak - anak itu pada baby sitter atau pengasuh yang di percaya. Tinggal menyediakan telpon selular untuk sang pengasuh agar pengawasan menjadi lebih mudah.

Tidak jarang mereka lebih sayang pada sang 'nanny' daripada kepada kedua orang tuanya.
Mereka lebih kehilangan bila sang nanny pulang di bandingkan ayah atau ibunya yang pergi.
Ironis memang, tapi itulah yang banyak terjadi saat ini.

Aaaahh... anak - anak itu dimanja dengan kenyamanan materi. Materi dianggap mampu menggantikan kekosongan hati sang anak. Materi dianggap manifestasi cinta kedua orang tuanya.
Padahal kebutuhan jasmani hanya sebagian kecil saja bila di bandingkan dengan kebutuhan akan kasih sayang, perhatian dan kedekatan emosi. Lihat saja hasilnya... Mereka menjadi anak - anak manis di rumah, tapi begitu keluar dari rumah mereka mempunyai kepribadian yang sangat berbeda.

Dulu, ketika aku duduk di bangku SMU aku banyak mendapati hal ini terjadi pada teman - temanku.
Mereka adalah produk dari orang tua yang sibuk. " Saya bekerja banting tulang seperti ini, buat siapa lagi kalau bukan buat keluarga. " Alasan klasik yang sering kita dengar. Sang Ibu pun tak kalah sibuk, dengan sengaja menyibukan diri menjadi wanita karier. Mungkin kalau untuk membantu suami menunjang perekonomian keluarga, saya masih dapat memahami alasan ini. Tapi bila keadaan ekonomi yang sudah sangat mapan lalu statement ini keluar sebagai alasan, rasanya saya tidak dapat menerimanya.

Buat apa lagi mengejar karier ? Bukankah karier sebagai ibu rumah tangga tidak kalah hebatnya ?
Bahkan penghargaan tertinggi bukan lagi di berikan oleh manusia bila sang ibu mampu menjadi Ibu rumah tangga teladan, tapi ALLAH sendiri yang akan memberikan pujianNya.
Bukankah anak - anak adalah amanah yang harus di pertanggung jawabkan ?
Dan bukan hal yang ringan mempertanggung jawabkan hal itu di hadapan sang PEMILIK.
Apalagi bila kemudian kejadiannya seperti di email yang saya baca.
Kita mengalihkan tanggung jawab kita kepada pengasuh. Padahal Ibu adalah Madrasah terbaik bagi anak - anaknya.

Haruskah kita menyesali sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi ?

Kamis, 03 April 2008

... TUKUL NORAK ...


09 : 35 pm

Tambah lama acara empatmata tambah ga mutu !
Apalagi Tukul yang tambah lama tambah norak ! Liat kelakuannya yang cari sensasi....
Duuuuh engga banget ! Tapi herannya, masih ada aja yang suka...

Tukul ...
Contoh sukses seorang yang merangkak dari bawah untuk meraih mimpinya
Bener, kita perlu acungin jempol untuk keuletannya
Tapi jadi ga simpati liat kelakuan di acara yang membawa namanya ke puncak populer.
Cipika - cipiki, duuuuh .... KoQ mau siy di cium Tukul ? hehehehe.... Astaghfirullah ! Maaf Mas Tukul. Bukan apa - apa, tau ga siy kalo dalam Islam, jangankan cium pipi, bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya aja ga boleh, apalagi cipika - cipiki !

Empat mata ga layak tonton kalo ku pikir...
Banyak hal yang ga layak di tayangin di sebuah acara yang banyak di tonton ini. Salah satunya ya cipika - cipiki itu tadi. Blom lagi kadang mengangkat tema yang nyerempet2 maksiat. Atau malah ngebahas kemaksiatan. Iya sih ... kadang dari lisan seorang Tukul keluar kata2 bijak menasehati. Tapi itu ga cukup untuk mencegah kemaksiatan yang ada. Trus liat juga gimana pendukung - pendukung acaranya, seperti penyanyinya atau Vega 'ngatini' dan kawannya itu.
Pakaiannya jahiliyah banget. Auratnya di umbar - umbar... Sayangnya bukannya malu malah bangga !

Tukulnya juga NORAK banget ! sekali lagi maaf mas ! Dalam beberapa penayangan, TUKUL memaksa mencium bintang tamu nya yang perempuan. Norak .... Norak ... banget !
Kebayang ga siy kalo hal yang sama dilakukan orang terhadap anaknya Tukul yang juga perempuan. Ga salah kalo nanti anaknya di perlakukan dengan sama, karena ulah bapaknya. Duuuuh...., inget itu dunkz mas ... anakmu itu perempuan loh !

Trus, Tukul juga Norak banget saat berhadapan dengan bintang tamu perempuan yang punya tubuh molek. Mata yang nanar, celoteh - celoteh nakalnya ! walaupun aku juga prihatin sama bintang tamunya... Qo mau siy di lecehkan begitu rupa ??

Prihatinnya lagi, dalam tayangan itu lebih banyak lontaran hinaan yang di balut becanda. Tapi tetep aja ga enak di denger. Saling menghina satu sama lain. Tukul yang paling sering dihina dengan segala bentuk hinaan. Gimana bisa, sebuah hinaan di anggap hal biasa ? Kita semua banyak yang lupa dengan ajaran Nabinya ! Bukankah menghina makluknya sama artinya dengan menghina sang PENCIPTA ? apapun alasannya...

Pokoknya Tukul tambah norak !
Jangan di tonton, jangan di dukung, jangan di tertawakan karena emang ga lucu...

Rabu, 02 April 2008

Duuuuh .... Aku resah ...


03:28 pm

Duuuuh .....
Di milis aku dapat postingan tentang banyaknya balita yang mengalami gizi buruk dimana - mana.
Mereka bilang itu dosa berjama'ah ...
Mereka bilang kita ikut berkontribusi terhadap kenyataan menyedihkan itu

Iya bener !
Kita berkontribusi dengan banyaknya balita yang mengalami gizi buruk
Kita juga berkontribusi dengan kemiskinan yang makin meningkat
Juga untuk kejahatan yang makin marak akhir - akhir ini
Dengan kemaksiatan yang menjadi - jadi

Huuugh !!
Kebanyakan dari kita cuma bisa berkomentar ... " kasian ya ... ", " ya ampun...", atau komentar - keprihatinan lainnya tanpa berbuat.
Kebanyakan dari kita cuma bisa menggeleng - gelengkan kepala tanda prihatin ketika melihat kenyataan itu.
Kebanyakan dari kita cuma bisa tertegun

PERCUMA !
karena itu sama sekali tidak menyelesaikan persoalan
itu tidak membantu sama sekali.
Yang mereka butuhkan adalah tindakan nyata
Mereka butuh bantuan kita

Bayi - bayi yang mengalami gizi buruk, perlu kita bimbing orang tuanya dengan pengetahuan yang cukup tentang makanan sehat yang tidak mahal dan terjangkau dengan keuangan mereka. Atau seandainya kondisi mereka sangat papa, kita bisa membantu mereka menyediakan susu dan makanan bergizi lainnya untuk sang bayi, Sambil memberi modal keahlian dan modal materi tertentu untuk bisa mendapatkan penghasilan yang bisa di gunakan untuk menghidupi keluarga mereka.

Mereka yang terlibat kejahatan juga ga jauh - jauh dari masalah kemiskinan
Perut anak dan istrinya atau anggota keluarga yang lain tetap perlu di isi, tapi penghasilan ga ada. Keahlian lain ga punya, jadi paling gampang ya mencuri, merampok, menipu dll. Abis mau kerja apa ? Yang tadinya punya kerjaan, tiba - tiba di phk, atau kehilangan kerjaan karena alasan yang bermacam - macam. Akhirnya nganggur. Haree genee cari kerja ?
Buat mereka yang sempet sekolah tinggi aja, susah cari kerja. Apalagi mereka yang ga punya basic sekolahan. Kalo ga punya keahlian tertentu susah untuk survive...
Ada kalanya mereka mau yang gampang dan cepet kaya ...
Ada kalanya mereka lebih suka yang instan

Kemaksiatan juga makin menjadi - jadi
Coba deh liat acara tv, sinetron yang makin ga ngedidik.. (diet TV yuuuk !)
mereka yang cari rizki dengan mengundang syahwat lewat goyangan yang macem2 jenisnya, ngeborlah, gergaji, patah - patah dll malah makin di minati...
Kalo di protes ato di ingetin katanya itu bukan urusan kita, jangan mencampuri urusan orang lain dll. Kalo di ingetin oleh organisasi keagamaan katanya jangan bawa - bawa agama.
Padahal sebagai sesama muslim kita diwajibkan untuk saling mengingatkan !
Sayangnya sebagian besar dari mereka justru beragama ISLAM !
Sayangnya mereka ga menyadari dampak dari kelakuan mereka. Tau ga mereka kalo akibat dari kelakuan mereka, di luar sana perkosaan makin marak aja... bahkan ada yang di lakukan oleh anak di bawah umur ! Syahwat memang dasyat ! Blom lagi banyak hal lain yang erat kaitannya dengan tempat - tempat hiburan yang syarat dengan maksiat ! Bisa apa kita ?
Ketika sebuah organisani massa melakukan tindakan memberantas tempat - tempat maksiat, kita justru mengecam tindakan mereka.


Demi saudara - saudara kita, apa sih yang bisa kita kerjakan ? ...
karena sebenarnya mereka juga tanggung jawab kita
Bukankah Nabi berpesan, bahwa jangan sampai ada tetangga kita yang kelaparan, kedinginan dan bodoh ...
Bukankah Nabi juga berkata bahwa sedekah pembuka pintu solusi dari semua permasalahan kita ?

Tindakan nyata yang mereka butuhkan
Bukan bahasan berkepanjangan yang sekedar bahasan tanpa tindak lanjut
Ga perlu bergabung dengan partai untuk membantu
karena mereka memerlukan bantuan kita segera
mereka juga bukan perlu bantuan yang sifatnya donasi
karena itu tidak mendidik...
Ibarat memancing jangan di kasih ikan, tapi pancing dan kailnya